Selasa, 08 Februari 2011

Ai kabur dari rumah (part 2)

Tanpa sepengetahuan Yuki dan Ai,Mama yuki menelepon rumah Ai dan Mbok Minah-lah yang mengangkatnya.
Beliau tidak memberitahukan hali ini pada Nyonya dan Tuan karena Ia (mbok minah) ingin Papa,Mama,dan Ai sendiri menyelesaikan masalahnya.

Di rumah,Papa dan Mama Ai masiiih.. saja bertengkar.Mereka saling menyalahkan tenteng kabunya anak kesayangan mereka.Karena saking "asyiknya" bertengkar, mereka tak tau bahwa Ai sudah di luar pintu.
Mendengarkan dengan pedih pertengkaran orangtuanya. Ai sudah tidak tahan, gemuruh di dadanya membuatnya ingin meledak!.Tanpa pikir panjang lagi Ai mendoreng pintu dengan keras "Pa,Ma stop!!kenapa sih,kalian selalu bertengkar?!Apa kalian tidak memperdulikanku lagi? Ai capek Ma,Pa.. kalau setiap hari bertengkar. Ai benci kalian.. Ai bencii..!!," kata anak polos itu dengan suara bergetar menahan tangis yang mulai pecah.


Ai berlari keluar, malam yang tadinya hanya di hiasi suara jangkrik dan keributan dari sebuah rumah mewah di pinggir jalan menjadi tambah riuh dengan pecahnya tangisan Ai. Yuki dan Mamanya menasehati kedua orangtua Ai. Mereka pun sadar dan akhirnya berjanji tidak akan bertengkar lagi. Semua itu mereka lakukan demi Ai. Putri mereka yang amat sangat mereka cintai.

Di bangku taman Ai menangis sesenggukan. Tiba-tiba muncul deorang kakek-kakek yang sudah banyak keriputnya,rambutnya putih tipis,matanya sayu, dan badannya kurus. kakek itu menghampiri Ai dan bertanya " Kenapa kamu menangis,nak?" Ai tak menjawab, Ia masih sibuk menghapus air matanya yang terus mengalir.
"Sudahlah..,semua ini pasti hanya cobaan dari-Nya, kau harus ikhlas dan tetap bertawakal. Niscaya Allah pasti akan membantumu," kata Kakek itu lembut. Ai terpaku mendengar ucapan Kakek tersebut. Ai mengucapkan terimakasih lalu Kakek misterius itu pun pergi.

Tak lama.. kedua orangtua Ai,Yuki,Mamanya, dan Mbok Minah datang. Mama memeluk buah hatinya erat-erat, lalu berucap " maafkan Mama dan Papa ya,sayang..;Mama dan Papa berjanji tak akan bertengkar lagi.Kami memang terlalu egois, tidak menyadari bahwa kamu terluka oleh kami..," ucap Mama sambil menghapus airmata yang meluncur ke pipi lembut itu.
"Maafin Ai juga Ma,Pa. Ai udah bikin kalian cemas "
"Iya sayang,Mama sudah memaafkanmu jauh sebekum kau memintanya.."
Mereka pun kembali berpelukan. Dan sebelum pulang Ai mengucapkan terimakasih pada sahabatnya yang telah banyak membantunya. Tak lupa bersyukur pada Allah ta'ala atas kembali rukunnya Papa dan Mama yang Ia sayangi itu.


                                                                       END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar